kursus komputer

Stanford menawarkan program sertifikat CS untuk non-CS PhD
Program sertifikat kelulusan satu tahun dalam kursus komputer adalah upaya oleh Departemen Ilmu Komputer untuk membantu mengatasi masalah nasional rasio fakultas-ke-siswa rendah dalam kursus-kursus CS.

Facebook
Kericau
E-mail
OLEH ALEX KEKAUOHA

Permintaan untuk keterampilan ilmu komputer berada pada rekor tinggi, dan perguruan tinggi dan universitas di seluruh negeri berjuang untuk mengimbangi peningkatan pendaftaran dalam kursus-kursus CS. Untuk membantu mengatasi masalah, seorang profesor Stanford meluncurkan program pilot master dua tahun lalu untuk melatih para PhD dari disiplin lain dalam pendidikan ilmu komputer. Departemen Ilmu Komputer Stanford baru-baru ini mengumumkan bahwa program ini akan berlanjut musim gugur ini sebagai program sertifikat pascasarjana.

Program sepanjang tahun, yang akan berlangsung hingga musim panas 2019, saat ini menerima permohonan secara bergulir untuk kuartal musim gugur. Pelamar diharapkan memiliki atau menyelesaikan PhD di bidang non-komputasi pada awal musim gugur. Mereka juga harus memiliki pengalaman dalam mengajar di tingkat universitas.

Kurikulum mencakup dua mata pelajaran ilmu komputer dan / atau pedagogi setiap kuartal, serta proyek independen yang dirancang untuk menciptakan materi dan materi kursus untuk kursus yang diusulkan yang ingin diajarkan oleh siswa. Siswa juga akan diminta untuk melayani sebagai asisten kursus selama satu kuartal untuk kelas ilmu komputer.

Program ini sepenuhnya didanai untuk siswa - biaya kuliah ditutupi dan uang saku disediakan. Departemen ini sedang mencari untuk mendaftarkan lima siswa untuk program musim gugur ini.

Program ini adalah upaya departemen untuk membantu mengatasi masalah nasional rasio fakultas-ke-siswa rendah dalam program CS. Di seluruh negeri, ruang kelas ilmu komputer melihat gelombang mahasiswa - baik CS maupun non-CS mayor - yang menyadari pentingnya mengembangkan keterampilan komputasi untuk pasar kerja saat ini.

Ini telah memberi tekanan besar pada perguruan tinggi dan universitas yang berjuang untuk mengimbangi meningkatnya permintaan akan guru, kata Chris Gregg, dosen dalam ilmu komputer dan direktur program sertifikat pendidikan CS. Tapi masalahnya, dia mencatat, ada dua.

"Di ujung lain dari spektrum, PhD baru-baru ini di banyak disiplin lain terus menghadapi masalah yang berlawanan," kata Gregg. “Lulusan akan senang mengajar di bidangnya, tetapi menemukan bahwa ada sedikit lowongan kerja di dunia akademis. Banyak calon akademisi yang ditunda oleh prospek bertahun-tahun mengunjungi profesor dan posisi tambahan yang jarang mengarah pada pekerjaan penguasaan lahan. ”

Masalahnya sebagian karena sebagian besar PhD ilmu komputer memilih untuk memasuki industri daripada akademisi. Universitas, pada gilirannya, berakhir dengan posisi fakultas yang lebih terbuka daripada mereka yang memenuhi syarat calon pengajar, membuat mereka tidak punya pilihan selain untuk memalingkan siswa yang tertarik untuk mengambil kelas CS.

Banyak penelitian tentang masalah ini telah dipimpin oleh Eric Roberts, Profesor Charles Simonyi di School of Engineering, Emeritus. Pada 2016 ia meluncurkan program master pendidikan sains komputer percobaan untuk PhD non-CS di Stanford. Idenya adalah untuk memberi mereka pelatihan dan keterampilan yang diperlukan untuk transisi dari bidang mereka ke posisi fakultas ilmu komputer.

Semua lulusan program yang telah mengejar posisi fakultas telah menerima banyak tawaran untuk mengajarkan ilmu komputer, baik dalam posisi penguasaan dan mengajar, kata Gregg.

"Universitas dan perguruan tinggi yang telah mempekerjakan para lulusan telah menghargai sifat interdisipliner dari pelatihan mereka, fakta bahwa mereka memiliki gelar PhD dan fondasi ilmu komputer yang kuat yang telah mereka terima di Stanford," kata Gregg.

Untuk informasi lebih lanjut tentang program dan detail tentang penerapan, kunjungi halaman web Departemen Ilmu Komputer.